Rabu, 16 Februari 2011

judul'a appa yaa









Bismillah

Awal kelas 3 SMA tepat tgl 2 Agustus 2006 aku pindah ke suatu pondok pesantren milik orang tua angkatku, karena mereka sudah tidak bisa membiayai semua anak-anak asuhnya yang sebelumnya tiggal bersamaku juga. Mereka (ibu&bapak) memberikan dua pilihan antara lanjut sekolah di pondok kepunyaan mereka atau tinggal dirumah, sekolah dirumah, dan biaya keluarga kita sendiri.. seketika itu aku berpikir,, "kalau aku pulang ke rumah dn sekolah disana (enak siihh tp blom tentu bisa skolah disana) tp kalau di pesantren smuanya terjamin (aku tinggal sekolah g ngurusin apa2 lagi termasuk uang saku)"... dari SMP aku memang ingin merasakan hidup di pesantren,,, yaaa dri pada pulang kerumah yang blom ada jaminannya wat bersekolah, aku ambil di pondok lah yang jelas-jelas sudah terjamin semuanya. padahal banyak orang yang bilang klo di pondok itu peraturannya super ketat, pokoknya ga bisa bebas deh, walaupun di yayasan juga ga bisa bebas. Alhasil teman-temanku yang lain banyak yang memilih tinggal dirumah mereka, hanya aku yang memilih tinggal di pondok,,


singkatnya...
banyak pengalaman-pengalaman yang aku alami di pondok. salah satunya aku bertemu dengan seseorang yang menjadi kaka angkatku sampai saat ini... *kangen deh

awalnya...
beberapa bulan sudah aku tinggal di pondok, ternyata cukup nyaman dengan keadaan pondok, jauuh lebih nyaman dripada tinggal di yayasan sebelumnya, "sayang banget teman-temanku tidak ikut tinggal disini. padahal tidak pondok tidak seseram yang mereka pikirkan" lamunku.
"eh,,,katanya ada guru bahasa baru di asrama anak SD, dia lulusan dri gontor lho." suara itu membuyarkan lamunanku,, itu reva salah satu tman dekatku. aku memang dekat dengan reva dan hikmah... reva adik kelasku dan hikmah satu kelas denganku..
dengan dinginnya aku tanggapi kabar dri reva itu
"trus knapa klo ada guru baru??" tanyaku.
" yaa,,, cma kasih kabar sih ti (ukhti), dia juga mo ngajar di asrama putri juga lho ti, stiap pagi"
sambil tersenyum ku jawab "yauddahh... biarin ajjah dia ngajar dengan tenang"

aku memang cuek dengan hal-hal seperti itu,,, g terlalu peduli dengan berita-berita taw gosiip-gosip,,,


****

Pagipun tiba,, ternyata memang benar yang menjadi guru bahasa di asrama perempuan itu baru, kita b'3 datang pling telat dan duduk paling belakang,, cara ngajarnya biassaa... ga ada yang istimewa.. tpi stelah PBM itu selesai,, knapa kebanyakan santriwati pada suka, ngefans, malah pada carmuk n caper ma tu guru baru.. ihhh ga bangget
kita b'3 tidak peduli dengan hal itu.
"apa sih kelebihan ka2 itu,,, dri tampang,, ah ga cakep-cakep ammat kenal pun baru"
aku mengawali pertanyaan itu ktika kita b'3 kumpul dikamar.
"tau tuh,, pada belebihan bangget,, palagi yang anak-anak SMP'a. appah coba iihh dah item, jutex pula,, mana pernah dia senyum pas ngajar,,, ketemu ajjah g pernah negor-negor" cerocos reva..
hikmah hanya tersenyum menanggapinya, maklum dia agak pendiam dan pemalu tapi pintar,, hohooohohoho...
"tapii.. siappa nama kaka itu??"kata hikmah....
"ooo iya ya, udah beberapa hari dia disni tapi kita g tau siappa namanya.." jawabku..
"ah... g penting,,," reva menambahkan.
"bner tuh kata reva,,, udah hik,, ga sah dipikirin,, ga penting,, hehehehe" tambahku
hikmah cuma tersenyum...

****


hari ke hari, minggu ke minggu suasana pondok masih samma,,,, smua masih membicarakan tentang guru baru itu....
malam hari,,, aku tak tahu kapan tepatnya,, di tempat rahasia yang dibuat oleh reva tmpat kumpul kita b'3,, ada sebuah pengakuan dari hikmah..
"hhmmmm,,, rhe... sit.. hikmah mo ngomong sesuatu nh"...
"ngomong ajjah lah mahh,,, resmi ammat pake ijin segala" tanggapku.
"iya nh,, g biassa biassanya"
tanpa basa-basi hikmah langsung mengungkapkan apa yang sedang ia rasakan saat itu,"hikmah lgi suka sama seseorang"
spontan.. dengan ekspressi kagetnya kita, aku dan reva menanggapi dengan suara yang sedikit keras (krna khawatir santiwati yang lain bangun) "HAH... SRIUUZZZ... ma siapa???"
"iya,,, aku seriuzz,,, sammaaa kaka guru baru itu" jawab hikma dengan malu-malu kucing...
"ha ha ha ha,,, ko bissa seh hik?? heran aku,, ternyata drimu sama dengan anak-anak smp lainnya yg nge-fans sama dia" ledekku...

sbg teman,, tak mau mengecewakan prasaan barunya itu,, mana mungkin aku ttp egois dg penilaianq..... "ok,, klo gituu siappa yang brani tanya namanya ma org'a langsung??" aku menantang mereka, dg tujuan ar hikmah bisa sdikit brani, yaa walaupun hanya tegur sappa.... disnnilah ketidakpedulianku dengan guru baru itu hilang dan berubah menjadi pe_du_li (demi temanku satu itu).
"aaahhh masa gitu seh,,, yaa g mungkin bangget,, kecuali aku tanya ma temn-teman yang lain, biisa kan" jawab hikmah
"eits... nda bisaa,,, harus sportif,,, tanya langsung ataw tidak sama sekali"
sedang kan jawaban reva "okay, sappa takut,, tp appa nih imbalannya"
"hmm..... klo diantar kita ada yang nda bisa tanya namanya langsung ke orangnya berarti dia nda boleh pergi ke sekolah lewat jalan asrama SD. wajib lewat jalan lain slma 1 minggu,, setuja??" tidak ada imbalan karna aku pikir klo pake imbalan taruhan donk namanya (tidak bagus) dan tujuanku saat itu supaya hikmah bisa bertegur sapa ajjah... dan aku memberikan hukuman seperti itu karena jika hikmah tidak bisa menyelesaikan tantanganku itu dia tidak punya kesempatan untuk curi-curi pandang ketika pergi-pulang sekolah slama 1 minggu..... tapi pada saat itu aku yakin klo hikmah tidak akan bisa menyelesaikan tantangan itu.... hohohooh

****


di satu kesempatan, persisnya di dapur asrama, ketika aku mau mengambil jatah makan siang ku, aku bertemu guru baru itu yang sedang makan siang juga disana. maklum,, dapur itu untuk santriwati dan para santri SD karna jarak antara asrama SD dengan asrama putri sangat dekat. disitulah aku memberanikan diri untuk memulai percakapan. dengan santainya aku bertanya..
"ka, kaka lulusan dari mana seh?? ko bisa gitu sampe sini??"
sedikit dengan ekspresi kagetnya dia langsung menatapku dan menjawab
"ya, oowh,, saya lulusan gontor dan saya kesini diajak teman"
jawaban yang singkat tanpa senyum pula,,,, *sebel kan klo digituin ya
hmmmm.. sebenarnya aku mals klo harus bertanya lagi, secarraa tanggapan awal ajjah begitu,, tpi demi misi yang sedang dijalankan aku teruskan pertanyaanku,,, dengan nada semangat dan kagum (padahal ga bangget)
"wah,,,, hebat donk lulusan gontor,, pantesan ajjah disni jadi guru bahasa kita ^_^, mank di gontor itu gimana sih ka,, kegiatan ekstra'a appa ajjah gitu" aku bertanya itu berharap supaya dpt jawaban yang panjang dan penuh ekspressi gituuhh.....
dan harapan saya terkabul
"yaa klo di gontor itu smua fasilitas terpenuhi, apalagi untuk kegiatan ekstra nya,, smua lengkap, jadi tinggal para santrinya ajjah yang berekspresi, dari peralatan olah raga sampe alat-alat band itu disana ada”

tanpa basa-basi lagi aku langsung melanjutkan pertanyaan untuk menyelesaikan tantanganku sendiri…

“owh…………truz nama kaka siapa????”

“lho…. Jadi dritadi kita ngobrol kamu lom tau nama sayya?”

“blum tuh…. Knapa mank?? Mangkanya aku Tanya kaka namanya sapa??”

“hmmmm.. Tanya ajjah ma yang lain,, mereka dah pada tau ko”

“idiiiihhh ni cowo nyebelin ammat sih,, sussah2 nanya pake basa basi sgala, eehh malah suruh Tanya ma orang lain” geramku dalam hati… tpi demi tercapainya misiku, kulanjutkan basa basinya,,, hehe ^_^

“yey,, orang pengen taunya dri kaka langsung…oia ka,,, kaka tuh jutex bangget sihh g pernah yang namannya senyum,, orang mah senyum ke’ dikit, klo ktemu orang juga senyum gtuuhh kan biar enak diliatnya..huh” si kaka langsung ku kritik abis-abisan.,,

“lho… jutex gimana, biasa ajjah ah” jawabnya singkat. Tapi ternyata bukan itu sajah jawaban dari pertanyaanku itu,,,, kaka itu sontak berdiri dan berjalan di depanku dengan gaya menaikkan kerah kemejanya dan sedikit menegakkan badannya sambil berkata “masssaaa kaka harus jalan kaya gini, trus sambil senyum-senyum sama orang-orang yang belum kenal dan bilang hey apa kabar…. mau dikaata appa kaka nanti,, bisa bisa mereka bilang.. siapa ya, idiih so’ kenal banget ni orang,,, ya ampun de, kaka kalo jalan emank suka liat kebawah, nunduk gtu deh, jadi buat appah senyum senyum ma orang yang lom kaka kenal”

Jujur,, aku kaget super kaget ketika melihat tingkahnya bisa seperti itu,,, luccuuu,,, aku hanyya menanggapi santai “ naahhh,,nahh,, gittuu donk senyuumm kaa,, kan enak diliatnya, yasudah dah siank ni ka,, jadi siappa nama kaka??” tanyaku kembali ke misi… karna waktu itu sudah hampir ashar…. Tpi akhirnya kaka itu pasrah juga,, mungkin dia kagum dengan kritikanku tadi,,,, hahay..

“ok,, nama kaka Ahmad Rozy khawarizmi, biassa dipanggil ozy”

“yeee.. makasih yaaa kaka qyuuu,, aku balik ke asrama dulu ya ka”…..

Dengan prasaan senang dan puas karena aku yang pertama yang menyelesaikan tantangan yang aku buat sendiri itu…. Sesampainya di asrama dengan semangatnya aku berteriak dari lantai satu memanggil reva dan hikmah yang berada di lantai dua saat itu, kebetulan kamar kita terletak di lantai dua, “revaaa,,,,,hikmaahhh,,, ha ha ha ha aku sudah tauuu namanya sekarang,,, ye,,yee,,yee,, aku menang” aku sambil berlari ke kamarku dan menghampiri mereka,,, dan ternyata mereka sudah menungguku di depan pintu,,,,,

Dan akupun merangas meringis,,, malu tapi seneng,, “hehehhehehehe,, aku sudah seleikan tantanganku,, siappa yang yang mau menjadi berikutnya yaa,,,,”

Hikmah yang menyimpan perasaan terhadap k’zie (aku memanggilnya) dia senengnyaaa minta ampunn,,, tanganku ditarik menuju tempat kita berkupul dan reva pun mengikuti,,,,, langsung aku di introgasi, ditanya macem-macem deh,,,, yaaa mau g mau aku ceritakan semua, pastinya tanpaa menyebutka nama panjang k’zie,,,

Selang beberapa hari,, reva pun bisa bertegus sapa dengan k’zie, dan mendapatkan namanya juga,,,, tapi hikmah dia benar-benar pemalu,,,, ternyata dia lebih memilih hukuman yang aku berikan, yaitu pergi pulang sekolah tidak boleh melewati asrama SD dan dia pun hanya bisa melihat k’zie ketika k’zie ngajaar bahasa di asrama putrid saja,,,,,

****

Dengan berjalannya waktu aku dan k’zie semakin akrab, k’zie pun semakin memperlihatkan kemampuannya, selain bahasa diapun ahli di bidang seni, dia membuat sebuah madding bahasa di setiap asrama (putra, putrid, dan SD) di madding itu berisikan puisi, cerpen, kosakata, dll yang bisa membuat pembacanya betah berlama-lama di depan mading.

Ternyata k’zie tak seburuk yang aku nilai ketika melihatnya,, dia ramah, lucu, hmm jayus pullaa,,, pokoknya asiklah klo diajak ngobrol-ngobrol… haha….

Satu waktu di sekolahku ada tugas dari guru bahasa Indonesia untuk membuat puisi. Karena aku tidak ahli dalam pembuatan puisi,, ketika di kamar aku bertanya pada hikmah “ hik,, gimana niihh,,aku blum buat puisi,,, aku nda bisa bikinnya”

“appahan hikmah ajjah bloman ko”……

So’ so’ mikirrr nih driku,,,,”hmmm…. Hik,, aku ada ide,,”

“apa” jaawab hikmah heran.

“gimana klo aku minta bantuan ma k’zie ajjah.. dia kan pinter tuh bikin-bikin puisi gituu,,,, aku yakin dia mau bantu kita,, stuja g hik???”

Dengan muka sumringah hikmah langsung menanggapi “naahhh,, bissa juga tuh ti,, tpi kamu ya yang minta bantuannya,, tapi jangan bilang klo himah minta bikini juga, trus bilang salam dari mustatir”..

“hmmm… ok,, tpi hik,,, mustatir itu appah ya” maklum aku bru beberapa bulan di pesantren ga tau tuh arti mustatir, katanya sih itu dipelajari di ilmu nahwu….

“itu lho mustatir itu, tersembunyi” jelas hikmah…

*****

Setelah isya, aku punya waktu sampai jam 20.30 sebelum gerbang asrama putri ditutup… aku langsung menuju ke asrama SD,,, dan mencari k’zie… ketemuuu…

“ka….”

“yaa,, ada apa”

“sinni deh aku bissikkinn,,,,”

“yawdah ngomong ajjah,, g da sapa deket kita”

“iiihhh,,, nunduk dikitt,, sini,, siti bissikiinn rahasian nih kaa.. beneran deh,, ngeri klo da yang liat”

Sambil membungkukkan badannya dan sedikit mendekatkan telinganya “yawda deehhh,, ribbet banget sih,, ayoo cepet mongomong appa??” ga pake ketus lho ngomonngya,,

“dapet salam dari seseorang ka” ^_^

K’zie kaget “hah,, dri sappa??”

Aku bissikin lagi “dari mustatir ka.. hohoho”

Awalnya ‘zie bingung dengan kata mustatir itu, dia kira itu adalah nama orang tapi setelah aku perjelas,, k’zie pun mengerti, tpi bukan berarti k’zie nda faham ilmu nahwu lho,,,

Setelah pengiriman salam selese,,,, baru deh aku lanjut ke misi berikutnya, yang sebenarnya itulah tujuan utamaku bertemu k’zie…

“jadi siapa mustatir itu sit??” Tanya k’zie penasaran..

“hmmm.. klo kaka mo tauuu ti bleh minta tolong ga??” mulai deh jurusku tuh kluar,, hahay..

“apa??”

“minggu lalu ti punya tugas bikin puisi ka,,, tpi ti g bisa buatnya,, nah ti liat di madding kan,, kaka pinter bikin puisi,,, tolong bikini ya kaa,,, dikumpulinnya lusa ini ka.. ya ya ya,, plisss,,, urgent nihh”…

“yawdah nnti kaka bikinin deh,, judulnya apa ajjah yaaa,,,”

“iya..iya…iya..jdi jgn bikin 1 ka,,, bkin yang banyak ar ti bisa milih-milih yaa” jawabku,, padahal itu hanya akal-akalanku sajjah,,, padahal puisi itu mau aku bagi buat hikmah,,,*ish,,,ish,,ishh,,,, jailnya yaa.. hohoho

****

Esoknya aku terima puisi-puisi itu,,, tapi aku tidak member tahu nama asli si mustatir itu pada k’zie,, secara itu nama sahabatku sendiri,, aku pun tak mau sahabatku malu karena hal itu…

Aku dan k’zie mulai akrab…. Sering sharing juga,,, kebetulan untuk mengisi waktu luangnya diwaktu santri-satri sekolah k’zie membuka kantin di halaman sekolah,,, kantin itu selalu penuh,, tak jarang aku mengunjungi k’zie di kantin,, entah itu untuk membeli jajanan atau hanya sekedar ngobrol-ngobrol biasa dengan k’zie…

kebiasaan k’zie waktu itu, stiap pulang dari rumahnya pasti aku dibawakannya martabak manis,,,, *tapi bukan karna ortunya tukang martabak lho,,,

ketika aku atau k’zie yang sakit,, tak jarang kita saling memberikan perhatian lebih, entah itu memberika obat atau makanan kecil ( itupun klo kita lagi sama-sama punya uang ),,, kita benar-benar kakak adik yang akur yaa,,, ^_^

saking akrabnya kita, aku lupa klo sahabatku itu menyimpan prasaan suka pada k’zie. Aku tak pernah mempermasalahkan itu lagi, malah dikalangan guru di kantor ternyata mempermasalahkan kedekatannku dengan k’zie,,, para guru itu menyangka klo kita ada hubungan khusus,,, sampai aku akhirnya dipanggil oleh guru BP ke kantor dan diintrogasi… awalnya sih deg-degan,,, tapi karna tidak merasa bersalah apa yang ditanyakan guru itu aku jawab dengan apa adanya…

“biah,,,, sini kamu!!!” dengan tegasnya p’dani memanggilku..

“euu.. iya pa,, knapa pa??” sambil aku menghampiri p’dani dan diajaknya ke ruangan pa’dani,,

“begini bi’ah….saya denger2 kabar nih,,, katanya kamu punya ini yaaa..”

Bi’ah… itu memaang panggilan p’dani padaku….. blom selese p’dani Tanya,,, aku langsung memotongnya.. “punya appa pa?” aga sedikit sewot juga sih.. ^__^

“punya hubungan khusus ma pengasuh putr yang di SD ya??”

“siappaaa pa??? k’rozy???”…

“yaa,, mungkin,,, kamu ngerasa ga??”..

“yaa ampuun paa,,, emang sih ti deket,, tp g pacaran,, orang Cuma anggep kaka angkat ajjah ko”

“oohh gituu yaa,,, trus yang dikelas itu?? Gimana? Bener ga?”

Rezy yg dimaksud p’dani ini,,, emang itu pacarq sih,, smua org juga tau,,, aneh sih,, Cuma g peduli,,,, dengan nada super santai aku jawab pertanyaan p’dani itu….

“oohhhhh ituu,,,, yaelaahhh paa,,, kaya g tau ajjah,,, tau juga namanya, yaa klo dah tau mah g sah Tanya siti lgi atuh pa.. ^___^ ”

Aku memang sudah tau gayanya p’dani ini,,,, beliau senang ketika murid-muridnya terbuka,,, beliaupun akan menanggapinya dengan santai,,,, yaa pokoknya gituu deh….

Masalah inipun p’dani menanggapinya dengan santai, malah beliau memberikan nasihatnya ma aku,,,, begini katanya..

“hhmmm,,, yyaa boleh-boleh ajjah sih jalin hubungan, tapi klo boleh saya saranin sih untuk saat ini buang dulu deh jauuuhh jauuhhh prassaaan itu,, karna sekarng itu kamu harus focus belajar,, klo dah kluar dari siniii terserah kamu lahhh,, mo langsung nikah juga ga papa, jaga jarak ajjah ya,, yawdah gih sana masuk kelas” kata-kata beliau itu mengakhiri pertemuan kita di kantor itu.. ha ha

“ok pa….”

Smuanya tadi aku ceritakan dengan k’zie,, sekarang k’zie menjadi teman curhatku…

Karena beredarnya gossip aku dengan k’zie,,, pertemananku dengan hikmah sedikit merenggang,,, aku mencoba menjelaskan semuanya dan hikmah pun bisa menerima itu, tapi tetap sajjah penjelasanku tak bisa mengembalikan keakrabanku seperti dulu..

Aku dan k’zie tak sering bertemu seperti sebelumnya, karena gossip yang menyebar itu, kita akhirnya jaga jarak, stiap ada yang ingin kuceritakan, aku menuangkannya dalam tulisan dan aku kirimkan kepada k’zie lewat salah satu santriwati yang belajar mengaji dengannya ,, ^__^

Meminjam hp’a adalah salah satu alasanku agar bisa bertemu dengan k’zie dan sedikit bercerita karena memang dulu aku belum memiliki hp,, terkadang hp itu aku bawa ke kamarku sampai beberapa hari.. k’zie betul betul percaya padaku..

****

Malam minngu,, pondok terassa seppi,, karena kebanyakan santri dan santriwati pulang ke rumah,, malam itu aku pergi ke dapur dan bertemu salah seorang pengasuh putra,, “p’din,, kazie mana?? Ko dari tadi sore nda kliatan yaa”

“dia pulang tuh,,,”

“lho ko nda bilang-bilang ke ty yaa,,,” hehehe dengan pe_denya aku menjawab..

Tiba-tiba p’din bertanya sesuatu padaku,, “oia,,, kamu ma rozy tuh dah jadian ya??” pertanyaan yang aneh pikirku,,,

“ahh… ngaccco,, ga ko,, cuma deket ajjah,, knapa mank’a??”

“ngga sih,, kirain dah jadiian,,, mank dri awal juga dia tuh sering merhatiin kamu lho”

Nah lho… jadi beneran anehh,,, jujur,, aku kaget bangget dengernya, “bener g sih, bencada taw srius ni orang, terusin ngobrol g ya,, tapi penasaran” pikirku dalam hati..

Pengasuh yang satu ini juga sering bercanda sih,,,Cuma g terlalu deket ajjah,,, jdi denger apa yang dikatakannya tai itu membuatku sedikit tidak percaya, tpi penasaran juga,, untuk mehilangkan rasa penasaranku aku teruskan percakapannya,,, tapi tidak sepenuhnya ku percaya sampai nnti aku tanyakan langsung pada k’zie benar atau tidaknya,,,

“massa sih pa… yang bener ajjah k’zie merhatiin aku,,, ko g kliatan ya merahatiinnya”

“laahh gimana mo kliatan wong dia ajjah liatin kamu dari jendela kamar ko,, kan jendela itu pake kaca hitam,, jdi klo luar nda kliatan,,,”

“truz,,truzz,,,gimana crap’din tau klo dia lgi merhatiin siti,, hmm kali ajjah lagi merhatiin yang lain”

“yeyy,, orang waktu itu saya samperin,, trus dia tanya ma saya,, sambil nunjuk kearah kamu itu siapa namanya din?? Aku jawab ajjah,, owhh,, itu namanya siti, baru agustus kemaren dia disini,, trus masa dia bilang kamu manis senyumnya itu lho kaya dian sastro”

Mendengar cerita p’din tentang k’zie aku tak bisa menahan tertawaku,,,, bener benr aneh tapi lucuu,,,,

“ha ha ha ha.. luccuu…luccuuu…. Ya amppuunn masa sih pa k’zie ngomong kaya gituuu”

“eeehhhh beneran…. Klo nda percaya kmu tanyain langsung ajja ma orngnya nnti klo die pulang,,,” p’din meyakinkan aku, seolah-olah p’din tau klo aku percaya ga percaya dengan ceritanya itu…

“oke deh pa,, nnti saya Tanya langsung ma orangnya,, hihihi” aku mengakhiri percakapanku dengan p’din malam itu sambil tersenyum geli mengingat cerita itu…

“ha ha dian sastro”…. ^____^

****

Setibanya k’zie di pondok… tanpa basa basai aku langsug menghampiri k’zie sambil menarikknya kea rah dapur..

“ka,,ka sinni dulu bentar ada yang pengen ty tanyain ma kaka…”

“appan si de,, pke tarik-tarik tangan segala,,,mo Tanya appa???”

“kaa,, massa kemaren p’din cerita ma siti,, katanya waktu kaka ksini suka merhatiin ty yaa,,, hayyoo ngakkuu…..trruzzz,,, kaka juga bilang klo ty ni mirim sama dian satro.. palagi klo lgi senyum,,hadeuuhhh ty jadi malluuu hihihihi, bener gat uh ka??” sambil cekakk cekikik aku menjelaskan cerita itu pada k’zie,,,

Muka k’zie terlihat malu sekalliii,,, tapi mencoba untuk menutupi rasa malunya itu,, k’zie menjawab dengan sedikit senyuman… “hmmm p’din ya yang bilang bgitu,,, emank bener sih,,, tapi itu duluu,, hehheheh “

“yey,, klo dah mirip dian sastro.,. tetep ajjah mirip.. hihiihi” leddekku g mo kalah..

“grrrhhh….. ade nih,,, udah ah jngn ledekk kaka kaya gitu, malu tauu,,,,ssttt,,,, diem-diem ajjah yaaa. Oia de, dpt salam dari ayah ma ibu” terlihat gemesnya k’zie dari kepalan tangannya ke depan mukaku,, tpi nda bisa berbuat appa-apa,,,

“haahhhh.. salam dari ayah ma iiibuuu????? Lah ayah ma ibu ko bisa tau siti sih ka???”

“iya tau lah,, kan kaka yang cerita,, dsuruh maen ke rumah tuh??”

“hehehe,, iya nanti kapan-kapan ya,, udah ah,, mo ke kamar,, ntar ada yang liat kita disni rempong ka,, babay kaka qyuu”

*****

(hadeuuuhhhh nulis ternyata tidak gampang ya,, cappee,,,, heu,,,heu,,, tpi kuduu tetep cemangaatt,,,,,)

Tidak lama dari kelulusanku,, k’zie mengundurkan diri dari pondok,, dengan alasan ingin mencari pekerjaan yang lebih baik lagi dari ini,,,, sangat menyedihkan sih,,, tapi yaa mo gimana lagi,, itu juga untuk kebaikan k’zie juga,,,, “tenang ajja de, nnti kaka bakalan sering maen kesini ko,,nanti klo ade mo cerita ma kaka maen ke rumah, disan kita bisa cerita sepuasnya.. ok??”

“Ok deh,, sukses yaa wat kaka qyuu “ Cuma itu perpisahanku dengan k’zie…

Setelah pepisahanku dengan k’zie……

Skali aku main ke rumahnya di daerah depok,, sambutan keluarganya sangat hangat sekali,,, adiknya yang perempuan seumuran denganku yang sekarang sudah menikah, ayah, dan ibu.. semua tidak menganggapku sebagai tamu mereka, melainkan keluarga mereka… akupun bersikap sama dengan mereka,, aku menganggap mereka sebagai keluarga baruku.

Bahkan ketika k’zie bekerja di aceh pun,, tak canggung aku berkunjung ke rumah ayah hanya krna ingin melepas rasa rinduku terhadap mereka…. Apalagi ketika waktunya k’zie pulang dari aceh,, aku pasti menyempatkan diri untuk datang ke rumah,, khusus untuk bertemu k’zie.. hihihi

Tapi aku aneh dengan sikap ayah dan ibu,, mereka menganggapku sebagai calon menantunya,, walaupun aku sering curhat dengan ayah tentang Abang… mendukung sih tapi sedikit tidak peduli sepertinya,,,,,

Pernah ada satu kejadian yang membuatku kaget, terheran-heran,, plus luccu juga, ketika aku main ke rumah ayah.. entah bagaimana cerita awalnya, ayah bertanya padaku “kamu sih pake nolak k’zie segala,, jadi dia cari-cari lagi deh”

“lahhh.. nolak???? Prasaan siti k’zie g pernah menyatakan cinta ma siti deh yah,, gimana siti nolaknya..???

“yeee,, luppa yaa,,, rozy tuh pernah nembak kamu,,, tuuh suratnya ajjah ayah simpenin,, orang rozy sendiri ko yang cerita ma ayah”

“ah,, massa sih yaahh,,, boleh ti liat surat blesan siti ma k’zie itu g yaaa??

“ga ah,, nnati g dikembalikan lgi..”

“pasti dibalikin ko yah,,, ti ma pengen liat ajjah,, sriuuzz yaahh,,, ti bener-bener ga inget sama sekali” ucapku meyakinkan ayah..

Akhirnya ayah memberikan surat itu… dan memang benar itu adalah surat penolakan,, dari tulisannya memang benar itu tulisanku dan surat itu ditujukian untuk k’zie,, aku benar-benar g habis pikir,, ko bisa bisa nya aku lupa dengan kejadian ini,, cara nembaknya ajja aku lupa.. aha g penting… inti dari segala inti,, yang aku ingat dari isi surat itu adalah “k’zie,,, kaka udah siti anggap sebagai kaka siti sendiri,, siti ga bisa klo kk harus jadi pacar siti,,, tapi kalaupun nanti kk adalah jodoh siti, siti gaa bakalan bisa nolak deh, karena memang semuanya sudah diatur,, tpi untuk saat ini k’zie adalah kaka siti ga lebih dari itu” ^__^

Dri sini aku abru tau kenapa ayah dan ibu selalu menyinggungku soal ini,, dan katanya sih pngen aku jadi menantunya,, tapi saying udah ada yg punya,,, hehehehhehe

Tapi aku memang tidak ada prasaan yang special ma k’zie.. dia hanya sebatas kk qyu yg istimewa ajjah,,, meraka adalah kluargaku,,, ^___^

Yaa sedikit banyaknya begini deh cerita aku dan k’zie….. ada yg g dcritain sih,, cappee ah,,,






3 komentar:

  1. assalamualaikum
    gw kukuh
    gw nyariin si rozy
    klo ada kontak apa aja tlg kabarin gw di arwolus@televisiku.com ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. urgent banget
      tlg ya
      bilang aja gw kukuh ari wibowo

      he'll remember

      Hapus
    2. wa'alaikumsalam ka.... sebelumnya trimakasih sudah mampir di blog ku...
      aduh ka,,, maaf yaa.. baru buka blog lagi aq inii,,, jd baru liat komentarnya kk deh,,, skrg mash butuh info'a k'rozi kah?? atau sudah dpt dr yg lain??

      Hapus

sosial

sosial
Sebagai salah satu dari rangkaian kegiatan HUT LPS Ke-2, pada tanggal 8 September 2007 lalu telah diadakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa bakti sosial dalam bentuk pengobatan gratis, pembagian sembako dan peralatan sekolah kepada masyarakat pengais sampah di sekitar TPA Bantar Gebang, tepatnya di wilayah Pangkalan V, Kelurahan Ciketing Udik, Bantar Gebang, Bekasi.

intelektual

intelektual
ini adalah Noam Chomsky, Dia sebagai intelektual yang hidup di salah satu episentrum kemajuan dunia modern, Chomsky berperan sebagai bagian penggerak perkembangan intelektual dengan mengajar di Massachusetts Institute of Technology (MIT), tepat setelah Ia meraih Ph. D di Universitas Pennsylvania pada 1955. Chomsky bahkan menjadi profesor linguistik dan filsafat di universitas tersebut.

taqwa

taqwa
Yayasan Peduli Muslim Nias mendapat kesempatan menyampaikan kondisi nasib ummat Islam di Pulau Nias di hadapan ribuan jamaah majelis Az Zikra yang pimpinan oleh Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

kepribadian

kepribadian
Dalam hidup kadang kita harus memilih pilihan yang sama sekali tidak kita inginkan

Pengikut