Senin, 20 Juni 2011

renungan sejenak.....

di pertengahan chatting sahabatku berkata "sedang merenung" aku tanya "kenapa" dia jawab yang intinya dia merasa sedang tidak jelas,, entah apa ketidak jelasannya itu,,,, yaa namanya juga tidak jelas,, aku rasa tidak perlu ditanyakan lebih lanjut, tapi aku mempersilahkannya untuk melanjutkan perenungnnya itu,, dan aku pun offline

ternyata sahabatku itu mengirimi pesan singkat melalui hp_ku,, yang isinya permohonan maaf karena tidak menemaniku chatting ata ada kta" yang salah atau mungkin ada hal" yang kamu (aku maksudnya) merasa tersakiti...... aku cma jawab singkat "gpp"

entah mengappa, secara tidak langsung aku serasa sedang merenungi diri juga sama seperti halnya sahabatku itu,,,, tessssss.. air mataku membasahi pipi,, ingat dengan smua masalah-masalah yang sedang kuhadapi, ingat apa sebenarnya tujuan hidupku, kenapa aku selalu mempermasalahkan persoalan yang ada di dunia, sedangkan akhirat terabaikan..
kenapa aku harus berusaha banting tulang demi kehidupan didunia yang sesaat,,, sedang untuk kehidupan akhirat yang bersifat abadi,,,, apa pernah banting tulang untuk itu????
tersadar,,, ternyata smua yang sudah aku lakukan ini hanya masih untuk kehidupan dunia yang sesaat,,, mana usahaku untuk kehidupan abadi,, mana kerja kerasku untuk akhirat??? aku selalu berkata ingin berubah,,, tapi mana kerja kerasmu untuk merubahnya,,,, mannnaaa,,,,, hanya kata" manis yang seakan-akan aku sedang merayu Tuhan agar baik terhadapku.. HAH!!!!
smua kata-kata itu keluar dari pikranku seakan-akan sedang menghakimi dan minta pertanggung jawaban dari diriku,,,,,

mengingat pesa-pesan singkat berupa do'a dari Ummi tercinta, aku semakin tersadar betapa busuknya diriku sekarang,,,,

Yaa Tuhannn,,,,,,
semakin hari ternyata aku semakin jauh dari_Mu...
banyak sudah aku mengingkari janji-janji yang ku buat sendiri
sgala perbuatan baikku bukan karna_Mu semata
wajah indah yang Kau ciptakan untukku telah aku gunakan sebagai topeng kebusukanku

Tuhaannn,,,,
entah tergolong manusia apakah aku ini
yang slalu mementingkan duniamu yang singkat
dan mengakhirkan akhiratMu yang kekal

Tuhaann...
banyak sudah kebusukan-kebusukan yang tlah ku lakukan
tapi Engkau masih sabar untuk menutupinya dan slalu memberiku kesempatan untuk memperbaikinya,,,tapi sedikit rasa Syukurku padaMu

Tuhaaann...
tak pantas rasanya aku meminta sesuatu yang lebih,,
rendahkan hati ini Yaa Rabb,, jauhkan dari kesombongan,, jadikan aku bermanfaat untuk hamba-hamba_Mu yang lain,,,sejahterkan Abi dan Ummi ku Yaa Rabb orang yang slalu mensejahterkan aku dan mengangkat aku ketika aku jatuh ketika aku terperosok, mereka yang slalu memaafkan dan tak pernah bosan untuk mengarahkan aku ke jalan_Mu Rabb,,, jangn Kau libatkan Abi dan Ummi atas kebusukan-kebusukan yang telah aku perbuat,,,

saat ini aku pasrahakan smuanya pada_Mu,, apapun keputusan_Mu atas hidupku akan aku terima dengan ikhlas untuk penebusan dosaku terhadap_Mu yaa Raab...

Tuhaann.. pada akhirnya.... aku hanya ingi Husnulkhotimah,, bukan Su'ul khotimah... Amiin..

0 komentar:

Posting Komentar

sosial

sosial
Sebagai salah satu dari rangkaian kegiatan HUT LPS Ke-2, pada tanggal 8 September 2007 lalu telah diadakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa bakti sosial dalam bentuk pengobatan gratis, pembagian sembako dan peralatan sekolah kepada masyarakat pengais sampah di sekitar TPA Bantar Gebang, tepatnya di wilayah Pangkalan V, Kelurahan Ciketing Udik, Bantar Gebang, Bekasi.

intelektual

intelektual
ini adalah Noam Chomsky, Dia sebagai intelektual yang hidup di salah satu episentrum kemajuan dunia modern, Chomsky berperan sebagai bagian penggerak perkembangan intelektual dengan mengajar di Massachusetts Institute of Technology (MIT), tepat setelah Ia meraih Ph. D di Universitas Pennsylvania pada 1955. Chomsky bahkan menjadi profesor linguistik dan filsafat di universitas tersebut.

taqwa

taqwa
Yayasan Peduli Muslim Nias mendapat kesempatan menyampaikan kondisi nasib ummat Islam di Pulau Nias di hadapan ribuan jamaah majelis Az Zikra yang pimpinan oleh Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

kepribadian

kepribadian
Dalam hidup kadang kita harus memilih pilihan yang sama sekali tidak kita inginkan

Pengikut